Film yang sebelumnya sempat kontroversial, Menculik Miyabi rencananya akan dirilis Kamis 6 Mei mendatang. Rencananya bintang porno asal Jepang tersebut akan hadir di Jakarta.
Namun, kehadiran Maria Ozawa di Jakarta tersebut tidak secara fisik melainkan secara teleconference. “Oh dia nanti, kita teleconference dari Jepang,” kata Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat.
Menurut Ody, bintang porno yang relatif masih muda tersebut tidak bisa datang langsung ke Indonesia, karena kesibukannya. “Gak bisa ke Indonesia. Banyak syuting di luar (negeri),” jelasnya.
Dalam pembuatan film, syuting pun dilakukan di Jepang dan bukan di Jakarta. Ody beralasan, syuting di Jepang dilakukan karena dia bosan mengambil gambar pemandangan di Indonesia.
“Karena (syuting) di Indonesia sendiri bosan. Untuk tampilan wahana film kita juga. Di sana bagus panoramanya dan kita menjual pemandangan di sana juga,” katanya.
Diketahui sebelumnya, Film Menculik Miyabi sempat didemo ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI). Kemudian, Menteri Komunikasi dan Informasi Ad Interim saat itu M Nuh memanggil Maxima Production dan meminta agar rencana tersebut dihentikan.
Lama tak terdengar kabar, tiba-tiba Maxima merilis sudah membuat film Menculik Miyabi dan akan dirilis dua hari ke depan.
LSF: 'Menculik Miyabi' Film Komedi, Masyarakat Tak Perlu Heboh
Ketua Lembaga Sensor Film Mukhlis Paeni mengatakan masyarakat tidak perlu heboh dengan film Menculik Miyabi.
"Film tersebut murni film komedi. Jadi tidak perlu dihebohkan," ujar Mukhlis, Selasa (4/5).
Lembaga Sensor Film saat ini sedang mensensor film Menculik Miyabi. Menurut pihak Maxima Film, film tersebut rencananya tayang di Indonesia pada 6 Mei mendatang.
Film Menculik Miyabi sempat akan diproduksi di Indonesia dengan mendatangkan Maria Ozawa langsung dari Jepang. Namun, rumah produksi Maxima Film didemo massa yang menolak kedatangan Maria Ozawa pada September tahun lalu. Rencana kedatangan Maria Ozawa didemo karena Maria Ozawa dikenal sebagai bintang film porno.
sumber: http://jekethek.blogspot.com/2010/05/film-yang-sebelumnya-sempat.html